IDENTITAS KEMADURAAN DALAM BABAD SONGENEP: ANALISIS STRUKTURAL KISAH JOKOTOLE
Isi Artikel Utama
Abstrak
Tulisan ini membicarakan tentang analisis struktural atas kisah Jokotole yang terdapat dalam Babad Songennep dalam kaitannya dengan identitas orang Madura. Topik ini dilatarbelakangi oleh fakta bahwa kebudayaan manapun, termasuk Madura, akan selalu bersinggungan dan berkontestasi dengan kebudayaan-kebudayaan lain di sekitarnya. Menggunakan paradigma strukturalisme Claude Levi-Strauss, artikel ini akan menentukan mytheme-mytheme yang terdapat dalam kisah Jokotole dan memosisikannya dalam bentuk oposisi biner. Kemudian, analisis kebudayaan akan dilakukan berdasarkan penafsiran atas oposisi biner yang terdapat pada mytheme-mytheme tersebut untuk mengungkap seperti apa struktur yang terlihat dan bagaimana hal tersebut berkaitan dengan identitas orang Madura. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, kisah Jokotole mengungkapkan satu oposisi biner mata pencaharian masyarakat Madura yakni antara kerajinan dan pertanian. Kedua, Gajahmada dari Jawa dipilih sebagai “liyan” yang membedakannya secara tegas dengan Jokotole dari Madura dalam persoalan watak dan perilaku. Ketiga, perbedaan ini akan terus-menerus muncul dan berkontestasi sehingga menuntut orang Madura untuk mempertahankan identitas dan kebudayaannya dalam satu ruang hidup yang majemuk.
Rincian Artikel
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Author Harus Menuliskan Bukti Tulisan Asli Buatan Sendiri Dengan Melampirkan Hasil Turnitin (Jika Ada) jika tidak bisa hubungi pihak jurnal MIJI untuk Cek Turnitin .